Rasionalisme
Nama : Multi Lativa Putri
NIM : 2210321012
Hari/tanggal : Senin/ 26 September 2022
Dosen Pengampu :
• Mafaza, Msc
• Amatul Firdausa Nasa, M.Psi., Psikolog
• Diny Amenike, M.Psi., Psikolog
Secara etimologis rasionalisme berasal dari bahasa inggris “rationalism”. Ratio berarti akal, term artinya berasal. Jadi, rasionalisme adalah aliran yang lebih menekankan kepada rasional akal sehat yang menjadi inti ilmu pengetahuan. Rasionalisme merupakan pemikiran yang dedektif karena bersifat umum dan kemudian menjadi khusus.
Menurut para tokoh-tokoh yaitu:
1. Baruch Spinoza
• Menyamakan Tuhan dengan alam
• Kesatuan pikiran & tubuh satu perwujudan dari kesatuan
• Kesenangan tertinggi itu datang dari merenungkan ide
• Emosi & nafsu mempengaruhi kesenangan dan rasa sakit
2. Nicolas De Malebranche
Nicolas menerima pemisahan pikiran dan tubuh Descartes, tetapi tidak setuju dengan penjelasannya tentang bagaimana keduanya berinteraksi. Leibniz salah membaca Locke percaya bahwa jika ide - ide yang berasal dari pengalaman telah dihapus dari pikiran, tidak ada yang tersisa. Menurut Leibniz, gagasan persepsi yang tidak masuk akal sama bergunanya dengan psikologi seperti gagasan tentang atom yang tidak masuk akal bagi fisika. Dalam kedua kasus tersebut, apa yang sebenarnya dialami secara sadar dijelaskan dalam istilah peristiwa diluar alam pengalaman sadar. Leibniz menyebutkan persepsi yang terjadi di bawah tingkat kesadaran petites persepsi (persepsi kecil). Ada kontinum antara ketidaksadaran dan persepsi sadar.
3. Thomas Reid
Menurut Reid setiap manusia sudah dibekali dengan akal sehat sebagai kemampuan untuk memilah sesuatu yang masuk akal di dunia ini. Dalam karyanya yang berjudul An Inquiry inti the Human Mind on the Principles of Common Sense pada tahun 1764. Dalam karyanya, Thomas Reid mengungkapkan bahwa kelima panca indra dalam diri manusia memberikan ilmu pengetahuan terhadap dunia. Ia membantah anggapan yang telah dikemukakan oleh David Hume bahwa pengetahuan itu didasarkan pada pengalama. Thomas menegaskan bahwa suatu pengetahuan juga didapatkan dari proses penalaran akal sehat. Menurut Thomas Reid faculty psychology mempercayai bahwa kemampuan - kemampuan merupakan bagian dari pikiran yanga ada kemudian mempengaruhi pada perilaku dan pikiran manusia.
4. Immanuel Kant
Immanuel Kant merupakan salah satu filsuf besar Jerman abad - 18 yang menganggap bahwa kesalahan terbesar dari filsafat empirisme dan rasionalisme adalah tidak menyelidiki terlebih dahulu sejauh mana kekuatan sekaligus batasan kemampuan akal manusia dalam memperoleh pengetahuan, yang selanjutnya begitu saja dijadikan sebagai konsep ilmu yang diyakini kebenarannya. Ada bebrapa penyebabpengalaman mental Kant, yaitu :
a. Persepsi ruang : Kant percaya bahwa pengalaman kita tentang ruang disediakan oleh kategori pemikiran bawaan dan setuju dengan Hume bahwa kita tidak pernah mengalami dunia fisik secara secara langsung.
b. Persepsi waku : konsep waktu ditambahkan ke informasi sensorik oleh pikiran. Pada tingkat sensorik kita mengalami serangkaian peristiwa terpisah.
Kant memiliki pengaruh yang besar pada psikologi, dan sejak masanya perdebatan sengit dalam psikologi telah terjadi mengenai pentingnya faktor bawaan di berbagai bidang seperti persepsi, bahasa, perkembangan kognitif, dan pemecahan masalah. Kant mendefinisikan psikologi sebagai analisis pikiran secara introspektif, dan dia percaya bahwa psikologi yang didefinisikan dengan demikian bukanlah sebuah sains. Namun, ada cara untuk mempelajari manusia yang meskipun tidak ilmiah dapat menghasilkan informasi yang berguna.
5. Johann Friedrich Herbart
- Psikologi sebagai ilmu
- Mekanika psikis (ide memiliki kekuatan untuk menarik dan menolak ide lain)
Menurut Herbart pada masa tertentu, ide - ide yang kompatibel (serasi) berkumpul dan membentuk kelompok dalam kesadaran. Kelompok ide kompatibel ini yang disebut masa aperseptif yang berisi ide - ide yang kita tuangkan. Herbert mempengaruhi psikologi dalam beberapa cara, yaitu :
• Desakannya bahwa psikologi setidaknya bisa menjadi ilmu matematika
• Konsepnya tentang ketidaksadaran, represi, konflik dan keyakinan
• Konsep limen dari Herbert dan Leibniz
• Herbert mempengaruhi Wilhelm Wundt, pendiri psikologi sebagai disiplin ilmu tersendiri dalam beberapa cara.
6. Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Hegel melihat alam semesta sebagai suatu kesatuan yang disebut absolut (mutlak). Hegel percaya bahwa keberadaan asensi absolut adalah tidak keterikatan dan kebebasan. Keyakinan Hegel bahwa keseluruhan lebih penting membuatnya menyimpulkan bahwa negara (pemerintah) lebih penting dari pada individu - individu yang menyusunnya. Hegel percaya bahwa baik sejarah manusia secara umumnya dan intelek manusia secara khusus berevolusi menjadi the absolut ( yang mutlak) melalui proses dialektika. Hegel setuju semua kategori pemikiran Kant dan menambah pemikiran miliknya sendiri bahwa kategori itu muncul sebagai hasil dari proses dialektika.
Komentar
Posting Komentar