BEHAVIORISME

Nama                : Multi Lativa Putri
NIM                  : 2210321012
Hari/tanggal      : Senin/21 Oktober 2022

Dosen Pengampu : 
• MafazaMsc
• Amatul Firdausa Nasa, M.Psi., Psikolog
• Diny AmenikeM.Psi., Psikologi


Latar Belakang Behaviorisme 
Behaviourisme pertama kali diperkenalkan oleh John B. Watson (1878-1958). Menurut Watson, tujuan utama psikologi adalah membuat prediksi dan pengendalian terhadap perilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan kesadaran. Teori behaviourismehanya menganalisis perilaku yang tampak pada diri seseorang yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Dalam behaviourisme ada pula pandangan bahwa manusia dilahirkan tanpa apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang ia terima dari lingkungan sekitarnya. Maka lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk dan lingkungan yang baik menghasilkan manusia yang baik.

Dalam sebuah pembelajarannya mengenai hubungan stimulus dan respon, Watson mengemukakan dua prinsip penting yaitu:
  • Recency principle. Jika suatu stimulus baru saja menimbulkan respons, maka kemungkinan stimulus itu untuk menimbulkan respons yang sama akan lebih besar dari pada jika umpan diberi setelah lama berselang.
  • Frequency principle. Apabila suatu stimulus dibuat lebih sering menimbulkan respons, maka kemungkinan stimulus itu akan menimbulkan respons yang sama pada waktu yang lain akan lebih besar.

Ada 3 prinsip dalam behaviourisme yaitu
  • Menekankan respon terkondisi sebagai elemen pembangun pelaku. Kondisi ini adalah lingkungan eksternal yang hadir di kehidupan. Perilaku muncul dari kondisi yang mengelilingi manusia.
  • Perilaku dipelajari sebagai konsekuensi dari pengaruh lingkungan.
  • Manusia dan hewan itu sama, jadi mempelajari perilaku hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia.
Psikologi Objektif Rusia
Awalnya aliran behaviourisme ini muncul di Rusia, kemudian berkembang pula di Amerika dan merupakan aliran yang mempunyai pengaruh cukup lama. Berikut adalah tokoh psikologi objektif dari Rusia.
1. Ivan M Sechenov
  • Berusaha menjelaskan fenomena fisik berdasarkan asosialisme dan materialisme. Sechenov tidak mengakui pikiran mempengaruhi perilaku manusia. Menurut Sechenov perilaku dipicu stimulasi eksternal dan dihasilkan dari proses fisiologis di otak.
  • Pentingnya inhibisi yaitu menjelaskan manusia yang sengaja mengontrol perilaku yang bersifat refleks.
  • Tidak mengakui metode analisis introspektif dalam memahami fenomena psikologi. Menurut Sechenov metode fisiologi menjadikan psikologi ilmu yang positif dan ilmiah
2. Ivan P. Pavlov
  • Setuju dengan Sechenov bahwa psikologi harus dipelajari dengan fisiologi
  • Refleks yang dipelajari dan tidak dipelajari. Ini adalah respon makhluk hidup terhadap lingkungannya. Refleks yang tidak dipelajari merupakan bawaan lahir dan dipicu stimulus yang tidak dipelajari. Refleks dipelajari bukan fungsi fisiologi yang alami, melainkan stimulus yang netral secara biologis yang kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghasilkan respon yang sama dengan refleks yang tidak dipelajari.
  • Mengklaim bahwa ia menemukan mekanisme fisiologis yang menjelaskan asosiasinisme.
3. Vladimir M. Bechterev 
  • Mendirikan laboratorium psikologi eksperimen pertama di rusia
  • Refleksology yaitu ilmu yang mencoba memahami hubungan pengaruh lingkungan dengan perilaku yang tampak.
  • Mempelajari hubungan stimulasi lingkungan dan perilaku manusia
  • Mengkritik Pavlov mengenai refleks. Menurut Bechterev, metode Pavlov sulit dilakukan pada manusia serta sulit diukur secara akurat.
Pemikiran J.B. Watson 
1. Psikologi objektif ala Watson
Watson merupakan seseorang yang kurang tertarik dengan fisiologi dan lebih tertarik dengan menghubungkan stimulus dan respon. Watson menjelaskan bagaimana perilaku terjadi ketika penyebab sebenarnya tidak diketahui. Dengan demikian, pendekatan Watson dalam mempelajari organisme (termasuk manusia) lebih dekat ke Bechterev, baik secara metodologis dan fisiologis.

2. Tujuan psikologi 
Pada tahun 1919 Watson sepenuhnya menguraikan psikologi dengan stimulusresponnya. Pada tahun 1913 Watson menyatakan tujuan psikologi sebagai ilmu untuk memprediksi dan kontrol perilaku. Pada tahun 1919 Watson menjelaskan secara lebih lanjut mengenai aturan atau tolak ukur yang dikedepankan dalam behavioris adalah stimulus dan respon. Watson menyiratkan bahwa refleks yang spesifik ditimbulkan oleh rangsangan yang spesifik pula. Menurut Watson, sasaran dari psikologi adalah memastikan data dan hukum, dimana ketika seseorang ataupun hewan diberikan stimulus, psikologi bisa memprediksikan respon apa yang akan diberikan oleh orang ataupun hewan itu.

3. Tipe - tipe perilaku dan cara mempelajarinya
Menurut Watson, segala jenis tindakan manusia, termasuk berpikir, masuk ke dalam empat tipe behavior, diantaranya :
• Explicit learned behavior, merupakan tingkah laku yang dipelajari dan tampak nyata, seperti berbicara, menari, dan sebagainya.
• Implicit learned behavior, merupakan tingkah laku yang dipelajari dan tidak tampak secara nyata, seperti peningkatan detak jantung karena melihat jarum suntik, dan sebagainya.
• Explicit unlearned behavior, merupakan tingkah laku yang tidak dipelajari dan tampak nyata, seperti bersin, berkedip, bernafas, dan sebagainya.
• Implicit unlearned behavior, merupakan tingkah laku yang tidak dipelajari dan tidak tampak, seperti sekresi enzim yang ada di dalam tubuh, dan lain-lain. Watson menyajikan empat metode untuk mempelajari perilaku, yaitu :
a. Observation.
b. Conditioned-reflex method. 
c. Testing.
d. Verbal reports.

4. Bahasa dan berpikir.
Bagi Watson, bahasa dan pemikiran adalah bentuk dari behavior. Berbicara dengan diri kita sendiri merupakan aktivitas berpikir yang merupakan salah satu tipe dari behavior. Berpikir merupakan speech internal kita.

5. Peran insting pada perilaku.
Menurut Watson naluri adalah hal yang sangat penting. Naluri adalah pola perilaku bawaan, naluri yang ada itu berasal dari kebiasaan. Menurut Watson pengalaman dan hal-hal yang tidak diwariskan dari orang tua menjadikan seseorang individu menjadi diri mereka sendiri. Mengubah pengalaman yang individu alami juga dapat mengubah kepribadian individu tersebut, yang disebut radical environmentalism.Watson juga berpendapat bahwa lingkungan akan mempengaruhi bagaimana kepribadian kita terbentuk nantinya, sehingga Watson membuat satu statement yang terkenal sepanjang sejarah psikologi, yaitu : berikan saya selusin bayi yang sehat dan saya akan mengambil secara acak, akan saya didik mereka sesuai dengan tipe spesialis yang saya inginkan, seperti dokter, pengacara, bahkan menjadi pengemis dan pencuri.

6. Emosi.
Watson mempercayai emosi dasar manusia adalah takut, marah, dan cinta. Emosi timbul karena rangsangan dari stimulus yang ada. Emosi seperti kebencian, kesombongan, iri, malu dan lainnya itu semua berasal dari emosi dasar yang sudah dijelaskan sebelumnya. Setiap emosi dasar ditandai dengan ciri - ciri tertentu yaitu takut ditandai dengan nafas terengah - engah, genggaman tangan yang kuat, menangis, dan menutup mata.

Marah yang ditandai dengan tubuh yang menjadi kaku, nekat, dan adanya gerakan mencolok. Cinta ditandai dengan tersenyum, salah tingkah dan sebagainya.Menurut watson, 3 aspek penting dari emosi, yaitu :
  • Stimulus
  • Reaksi internal
  • Reaksi eksternal.
7. Eksperimen Watson dengan bayi Albert 
Watson dan Rosalie Rayner menguji bayi berusia 11 bulan bernama Albert untuk menunjukkan bagaimana emosi dapat memengaruhi rangsangan lain. Ketika Albert ditunjukkan tikus putih, dia tidak menunjukkan rasa takut dan bahkan mencoba menyentuhnya. Namun, tepat ketika Albert hendak meraih tikus, ada sebatang baja di belakangnya yang dipukul dengan palu. Muncul suara keras dan tiba-tiba membuat Albert melompat dan jatuh ke depan.

Keesokan harinya, ketika Albert mengalami situasi yang sama, dia merespons dengan cara yang sama, tetapi kali ini dia menangis. Eksperimen ini dihentikan selama seminggu agar tidak mengganggu Albert. Setelah seminggu, Albert diperlihatkan tikus putih sekali lagi, tetapi kali ini, dia merespons secara berbeda, mengatakan bahwa dia tidak lagi tertarik pada tikus itu dan mungkin harus menjaga jarak. Studi Watson menunjukkan cukup banyak tentang bagaimana pengalaman dapat mengubah rangsangan yang memunculkan reaksi emosional.

8. Peter dan Kelinci

Watson dan Jones memutuskan untuk mencoba counter conditioning pada Peter. Suatu hari ketika Peter sedang makan siang, seekor kelinci dalam kandang kawat dipajang cukup jauh darinya sehingga Peter tidak diganggu. Setiap hari mereka memindahkan kelinci sedikit lebih dekat ke Peter sampai suatu hari kelinci itu duduk di samping Peter saat dia makan. Akhirnya, Peter bisa makan dengan satu tangan dan bermain dengan kelinci menggunakan tangan lainnya. Hasilnya digeneralisasikan dan sebagian besar ketakutan lain Peter juga hilang atau berkurang. Pada tahun 1924 Jones mempublikasikan hasil penelitiannya dengan Peter, dan pada tahun 1974 dia menerbitkan lebih banyak rincian seputar penelitiannya tersebut yang diberi nama terapi perilaku.

9. Pengasuhan anak

Watson memutuskan untuk membagikan pemikirannya tentang anak kepada publik dengan menulis Perawatan Psikologis Bayi dan Anak (1928), yang didedikasikan untuk "Ibu pertama yang membesarkan anak dengan bahagia", dengan bantuan istrinya Rosalie Rayner Watson. Disana saran Watson dan Rosalie (1928) adalah perlakukanlah anak-anak sebagai orang dewasa kecil. Pada tahun 1935 Rosalie Watson meninggal mendadak karena pneumonia pada usia 35 tahun. Watson sangat terpukul dan juga merupakan situasi berat bagi anak-anak mereka. Dan James mencatat bahwa banyak orang yang tidak dibesarkan oleh behavioris akan mengalami depresi.

10. Pendidikan seks

Watson sangat berpengetahuan tentang pendidikan seks dan percaya bahwa penting bagi anak-anak untuk menerima informasi yang akurat dan tidak bias tentang seks. Watson bahkan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Freud karena telah memecahkan mitos dan rahasia seksual. Satu-satunya orang yang membahas buku Watson tentang pengasuhan anak adalah Bertrand Russell. Meskipun Russell percaya bahwa penekanan Watson pada lingkungan berlebihan dan bahwa Watson telah bertindak terlalu jauh dengan melarang pelukan dan ciuman, tetapi dia memuji karya Watson dengan sudut pandang liberal. Namun, kebanyakan psikolog tidak terkesan dengan hal tersebut.

11. Behaviorisme dan kehidupan yang baik

Watson selalu menerapkan psikologi pada dirinya dan anak-anaknya karena dia yakin bahwa psikologi bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Watson, agar memiliki ilmu pengetahuan, kedua jenis kelamin perlu menyadari dasar-dasar perilaku mereka sendiri. Menurut Watson, mendorong anak untuk menjalani gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk membuat hidup lebih bersemangat. Watson memikirkan betapa menyenangkannya jika setiap orang mengajak semua anak dan orang lain untuk hidup sehat.

12. Behaviorisme dalam belajar 

Menurut Watson, mampu mengasosiasikan waktu sangat penting untuk mengkondisikan diri sendiri karena melakukan sebaliknya dapat menyebabkan konflik. Respon dalam lingkungan belajar akan lebih baik jika kita belajar dalam kelompok. Pengaturan yang mendorong belajar dan Kurangnya rangsangan juga berdampak pada seberapa serius siswa mengikuti pembelajaran selama perkuliahan.

13. The mind - body problem

Berikut adalah hubungan pikiran dengan tubuh : 
• Pikiran dapat memengaruhi kondisi tubuh, dan kondisi tubuh dapat mempengaruhi pikiran. 
• Paralelisme psikofisik, tindakan mental dengan tindakan fisik berhubungan secara paralel tanpa berinteraksi. 
• Ephiphrnomenalism, tindakan fisik dapat mempengaruhi tindakan mental, namun tindakan mental tidak dapat mempengaruhi tindakan fisik. 
• Phisycal monism (materalism), menolak adanya tindakan mental. 

14. Pengaruh Watson terhadap masa sekarang 

a. Pengaruh utama dari sudut Watson ada dua: Mengubah tujuan utama psikologi dari mengenai kesadaran menjadi meramalkan dan mengelola perilaku 
b. Menunjukkan perilaku sebagai fokus dari psikologi 
• Watson menolak adanya peristiwa yang terjadi secara kognitif 
• Radical behaviourism adalah keyakinan bahwa perilaku tidak dapat dijelaskan oleh peristiwa yang tidak diamati 
• Behaviorisme metodologis menekankan bahwa kejadian dapat diverifikasi dengan memeriksa perilaku yang tampak 
• Watson adalah pemain kunci dalam sejarah psikologi pada pergantian abad.

William Mcdougall

William McDougall lahir pada 22 Juni 1871 di Lancashure, Inggris. , McDougall masuk ke Universitas Manchester ketika dia baru berusia 15 tahun. Ia mendapatkan gelar kedokterannya pada usia 26 tahun dan melanjutkan studinya tentang psikologi eksperimental dibawah bimbingan George Elias Muller. McDougall menganggap dirinya murid William James dan sangat tertarik dengan tulisan James tentang usahanya untuk belajar psikologi. Dia mengajar psikologi eksperimental di University College London setelah kembali dari Jerman. Sementara di University College, ia berperan mendirikan British Psychology Society dan British Journal of Psychology.

1. Purposive behavior 

McDougall (1923) mempelajari perilaku purposif : 
• Perilaku bersifat spontan dan tidak perlu dipicu oleh stimulus 
•Perilaku purposif dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama jika tidak ada rangsangan lingkungan 
• Perilaku yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut bervariasi. 
• Perilaku purposif berakhir ketika tujuan tercapai. Perilaku purposif menjadi lebih efektif dengan latihan. 
• Aspek perilaku yang tidak berguna secara bertahap akan dieliminasi.

2. The importance of instincs

• McDougall tidak percaya bahwa perilaku purposif dipicu oleh lingkungan,melainkan oleh energi instingtual. 
• Naluri sebagai sebuah disposisi psikofisik bawaan atau bawaan yang menentukan seseorang dalam memperhatikan objek tertentu, mengalami emosional dari kualitas tertentu setelah mempersepsikan suatu objek, hingga cara bertindak 
• Meskipun McDougall memandang naluri sebagai motif utama, kebanyakan perilaku sosial manusia diatur oleh sentimen, atau konfigurasi kecenderungan instingtual. 
• Sebagian besar perilaku manusia, tidak peduli betapa rumitnya, pada akhirnya bersifat naluriah.

3. The battle of behaviorisme

McDougall mengatakan bahwa naluri adalah motivasi terbesar atas perilaku seluruh animalia, termasuk manusia. Sedangkan, Watson mengatakan bahwa naluri tidak ada pada tingkat animalia dan bahwa psikologi harus melepaskan diri dari istilah insting. Watson menolak pentingnya penguatan dalam pembelajaran, dimana pembelajaran dapat dijelaskan melalui prinsip-prinsip asosiatif, yaitu contiguity, frequency, dan recency. Bagi McDougall, kebiasaan berpikir dan perilaku akan membantu naluri; mereka akan terbentuk karena naluri mereka terpenuhi. McDougall percaya bahwa penguatan dalam bentuk pengurangan merupakan aspek penting dari proses pembelajaran.

Neobehaviorism

Neo Behaviorisme adalah kombinasi dari Behaviorisme dan Positivisme Logis. Para Filsuf di Wina (1924) mempercayai bahwa ada 2 jenis ilmu, yaitu ilmu empiris pertama yang diperoleh berdasarkan fakta, Kedua Ilmu Teoritis berdasarkan penjelasan rasio terhadap hasil pengamatan. Neobehaviorism memiliki karakteristik sebagai berikut : 
• Teori yang digunakan harus sesuai dengan Positivisme Logis. 
• Semua istilah teoretis harus didefinisikan secara operasional. 
• Penelitian pada hewan dilakukan jika pengendaliannya lebih mudah daripada manusia, tidak melibatkan proses persepsi dan pembelajaran yang kompleks. 
• Proses belajar menerapkan sesuatu sangat penting karena membantu penyesuaian pada manusia.

1. Edward Chace Tolman 
a. The Use of Intervening Variables : Menurut teori Tolman, suatu organisme belajar terus-menerus saat mengikuti lingkungannya 
b. Laten Learning : Pembelajaran laten adalah pembelajaran yang meniadakan penghargaan atau hukuman. 
c. Vicarious Trial and Error : Tolman memperhatikan ciri-ciri tikus yang bingung (sebuah labirin), sehingga ia dapat menggunakannya sebagai pendukung untuk menafsirkan teori belajarnya
d. Six Kinds of Learning 
- Cathexes Cathexis yaitu preferensi belajar untuk berhubungan dengan objek dan drive state tertentu. 
- Equivalence Beliefs yaitu saat sebuah sub-goal mempunyai pengaruh yang sejenis dengan goals/tujuan utama. 
- Field-Cognition Modes yaitu taktik dan pendekatan belajar untuk situasi pemecahan masalah. 
- Drive Discrimination mengarah pada fakta organisme bisa menentukan status drive mereka sendiri. 
- Motor Patterns yaitu pembelajaran terkait ide asosiasi bukan terkait ide prilaku.

Pengaruh Tolman : Penelitian-penelitian Tolman membawa dampak yang besar, diantaranya: Membantu pelestarian dan pembentukan tradisi psikologi kognitif Mempertahankan neo-behaviorisme yang saat itu hampir dikalahkan ascendancy behaviorism.

2. Clark Leonard Hull 

• Teori Hull : Hypothetico-Deductive Theory
Hull menyatakan kegunaan tingkah laku bermanfaat untuk menjaga sebuah organisme tetap hidup. Bersama para muridnya, beliau memunculkan teori melalui modifikasi teori belajar yaitu: Hull mengkaji penelitian yang telah dipelajari Hull meringkas hasil penelitian tersebut ke dalam bentuk pernyataan-pernyataan umum atau postulat Hull menarik kesimpulan teorema yang menghasilkan proposisi teruji
• Penguatan (Reinforcement) Penguatan dibagi dalam 2 yaitu drive reduction dan habit strength. 
• Reaction Potential (Potensi Reaksi) 
Dorongan bukan hanya butuh kondisi untuk pertolongan namun juga penting penggiat dari perilakunya. 
• Teori Hull secara Umum 
Konsep S-O-R milik Wadsworth dijabarkan oleh Teori Hull menggunakan definisi operasional. Jumlah peristiwa interaksi internal menurut teori Hull dapat membuat perilaku menjadi terbuka.
• One Law Learning 
Guthrie percaya bahwa semua teori pembelajaran dapat dijelaskan dengan hanya menggunakan satu fenomena pembelajaran, yaitu “the law of contiguity” 
• One Trial Learning 
Guthrie sependapat dengan Aristoteles tentang teori “One Trial Learning”, dimana satu percobaan cukup untuk dijadikan pembelajaran. 
• Why Practice Improves Performance
Jika menurut Guthrie percobaan hanya membutuhkan satu kali pengamatan, berbeda dengan latihan. Guthrie menganggap Latihan dapat mengasah skill dan harus dilakukan berkali-kali.
• Break Habbits 
Kebiasaan merupakan tindakan yang biasa kita lakukan secara berulang, kebiasaan juga dikaitkan dengan rangsangan. Semakin banyak rangsangan yang menimbulkan suatu tindakan, maka semakin kuat pula lah kebiasaannya. Menurut Guthrie, ada satu aturan umum untuk melanggar kebiasaan yang tidak diinginkan, yaitu amati rangsangan yang menimbulkan tindakan yang tidak diinginkan dan lakukan tindakan lain di hadapan rangsangan tersebut. Maka tindakan baru yang diinginkan akan ditimbulkan oleh rangsangan tersebut, bukan tindakan lama yang tidak diinginkan.

3. Burrhus Frederic Skinner

Respondent Behaviour : Menurut Skinner, tingkah laku disebabkan dan dipengaruhi oleh variabel eksternal. Dan respon juga berperan penting dalam memutuskan suatu tindakan. Perilaku dikontrol melalui interaksi antara stimulus-respon. Pembentukan tingkah laku dapat dilakukan melalui 4 pendekatan yaitu melalui jadwal penguatan atau yang biasa disebut scehedules of reinforcement, Pembentukan (Shaping), Modifikasi tingkah laku (behavior modification) dan melalui Generalisasi dan Diskriminasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Psikologi

Sensasi dan Persepsi

Learning