Psikoanalisis

 Nama                : Multi Lativa Putri

NIM                  : 2210321012

Hari / tanggal    : Senin/ 28 Oktober 2022

Dosen Pengampu : 
• MafazaMsc
• Amatul Firdausa Nasa, M.Psi., Psikolog
• Diny AmenikeM.Psi., Psikologi

1. Psikoanalisis 
Dengan menekankan pentingnya proses bawah sadar sebagai penyebab penyakit mental (dan kemudian sebagian besar perilaku manusia), kelompok individu ini membedakan diri mereka dari tidak hanya para psikolog pada saat itu tetapi juga dari profesi medis.

Penekanan psikologis penyebab penyakit mental memisahkan kelompok kecil dokter ini dari profesi dan psikologi akademis mereka. Perjuangan mereka bukanlah perjuangan yang mudah, tetapi mereka bertahan; pada akhirnya, mereka telah meyakinkan profesi medis, psikologi akademis, dan publik bahwa proses bawah sadar harus dipertimbangkan dalam memahami mengapa orang bertindak seperti itu. Sigmund Freud adalah pemimpin dari kelompok pemberontak ini.

a. Sigmund Freud
Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Republik Ceko. Sigmund Freud merupakan seorang Austria keturunan Yahudi, dan merupakan pendiri aliran psikoanalisa. Walaupun orang tua Freud beragama Yahudi, namun dalam hal beragama mereka acuh tak acuh. Sehingga, Freud mulai benci terhadap agama karena situasi saat itu yang anti-semitik dan Freud tinggal di lingkungan Kristen.

Freud adalah seorang developmentalis. Freud mempercayai bahwasanya perubahan psikologis diatur oleh kekuatan batin, khususnya kedewasaan biologis. Kedewasaan juga membawa dampak energi seksual dan agresif tak terkendali, dimana kontrol sosial sangat menentukan (Crain, 2007: 383). Oleh karena itu kekuatan sosial juga memiliki pengaruh dalam teori Freud.

Minat utama Freud ialah penanganan pada ganguan-ganguan neurotik, terkhusus histeria. Freud terkesan dengan banyak pasien yang menutup-nutupi ingatan yang menyedihkan. Freud menamakan situasi ini sebagai ‘resistensi’ dan ia sangat percaya bahwa pasiennya tengah merepresikan ingatan yang penting. Tugas Freud selanjutnya adalah memeriksa ketidaksadaran serta menguak alasan resistensi pasien tersebut.

Pada tahun 1900, kepakaran Freud di bidang psikoanalisa mulai diakui.
Setelah sebelumnya mendapatkan berbagai kritik, cacian, dan hinaan yang sangat tajam. Selama itu, Freud tetap gigih mempertahankan setiap jengkal ide- idenya. Momen pengakuan itu berawal dari undangan Stanley Hall, Freud diberikan kesempatan ceramah pada peringatan 20 tahun Universitas Clark di Amerika Serikat. Pada kesempatan itu pula Freud menerima penghargaan doctor honoris causa atas usaha, komitmen dan dedikasinya dalam memperjuangkan psikoanalisa, yang akhirnya mendapat pengakuan internasional.
Tiga dasar dalam pembentukan mental :
• Alam sadar (conscious mind)
•Alam pra sadar (pre-conscious mind) 
• Alam bawah sadar (unconscious mind)

- Anxiety (kecemasan)
Kecemasan merupakan suatu peringatan terhadap bahaya yang akan datang. Freud membedakan kecemasan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kecemasan Neurotik, kecemasan yang muncul ketika ego merasa akan diliputi oleh id.
2. Kecemasan Objektif, merupakan kecemasan yang muncul karena adanya ancaman objektif terhadap keselamatan seseorang.
3. Kecemasan Moral, merupakan kecemasan yang muncul saat adanya nilai moral yang dilanggar atau akan dilanggar.
            
Ego Defense Mechanism (Mekanisme Pertahanan Ego)
• Represi     
• Proyeksi 
• Sublimasi 
• Displacement
• Rasionalisasi     
• Regresi 
• Pembentukan reaksi

b. Anna Freud
Anna Freud lahir pada 3 Desember 1895. Setelah Sigmund meninggal dunia, Anna melanjutkan pemikiran ayahnya tentang psikoanalisis ke ranah baru seperti analisis anak, pendidikan, dan pengasuhan anak. Anna juga memberikan beberapa kontribusi baru ke dalam studi psikoanalisis. Menurut Anna, terdapat perbedaan yang signifikan dalam menganalisis anak-anak dan orang dewasa. Perbedaan yang paling utama ialah anak-anak tidak mengingat pengalaman traumatis seperti halnya orang dewasa.

Permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak berdasarkan persoalan id, ego, dan superego, Anna percaya bahwa anak- anak seharusnya dilihat berdasarkan kerentanan yang dihadapi selama transisi antara masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda.

2. Develompental Lines
Developmental lines atau garis perkembangan adalah hal-hal yang dilakukan anak-anak untuk beradaptasi dengan kehidupan baik secara situasional, interpersonal, maupun personal.
Menurut Anna, garis perkembangan memiliki beberapa komponen dan karakteristik utama setiap garis, yaitu :
1. Dari ketergantungan menjadi kemandirian emosional
2. Dari menghisap menjadi memakan makanan dengan baik 3. Dari mengompol menjadi memiliki kemampuan mengontrol kandung kemih
4. Dari ketidakmampuan bertanggung jawab menjadi bertanggung jawab dalam memelihara dan mengatur tubuh 5. Dari egosentrik menjadi bisa bekerja sama
6. Dari bermain menjadi bekerja

3. Defense Mechanisms
Anna menambahkan dua kategori mekanisme pertahanan versinya, antara lain: altruistic surrender, dan identification with the aggressor. Altruistic surrender terjadi ketika seseorang menyerah dengan ambisinya dan untuk meredakan kecemasan karena ambisi itu, seseorang rela membantu orang lain untuk mengejar ambisinya. Sedangkan identification with the aggressor terjadi ketika seseorang cenderung mengambil nilai-nilai dan perilaku orang yang ditakutinya.

c. Alfred Adler
Alfred lahir 17 Februari 1870, di pinggiran kota wina, dan meninggal pada 28 Mei 1937 di Skotlandia. Ia hidup sangat sengsara dan bersaing dengan kakak laki laki nya. Semua kenangan tersebut mempengaruhi jenis teori kepribadian Alfred berkembang. Alfred menulis sebuah makalah untuk membela teori Freud dan diundang untuk bergabung Vienna psychoanalytic society, tahun 1990 Ia diangkat sebagai presiden. Pada tahun 1911, Alfred mengundurkan diri dari psychoanalytic society Hal ini dikarenakan Alfred tidak banyak memiliki kesamaan dan juga kesalahan Alfred juga bergabung bersama Freud Alfred berasumsi bahwa semua manusia pada awalnya hanya memiliki motif sosial yang dimiliki sejak lahir. Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, jadi mereka membutuhkan orang lain untuk mendukung kelangsungan hidup mereka. Ada beberapa pemikiran dan konsep - konsep Alfred dalam psikoanalisis, yaitu : 
• Inferioritas dan kompensasi organ
Alfred diajarkan bahwa setiap gangguan baik fisik maupun mental, diasumsikan memiliki asal fisiologis. Alfred (1907/1917) menyatakan bahwa orang sangat sensitif terhadap penyakit pada organ yang “inferior’. Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, tapi pengaruh oleh lingkungan yang menyebabkan manusia tersebut berkembang.
• Kekuatan dibagian lain
Setiap manusia mempunyai keterbatasan masing- masing, tapi manusia juga memiliki kelebihan atau kekuatan yang harus dikembangkan untuk menutupi keterbatasan manusia tersebut.
• Perasaan rendah diri
Alfred mengemukakan bahwa semua manusia bergantung kepada orang lain. Dengan perasaan rendah diri ini memotivasi manusia untuk mendapatkan kekuatan dalam menghadapi rasa tersebut dari kanak-kanak sampai dewasa. Perasaan rendah diri memiliki dua arti yaitu bisa sebagai stimulus atau motivasi untuk pertumbuhan yang positif, dan juga bisa sebagai kekuatan yang menjatuhkan, tergantung pada sikap seseorang.
• Pandangan dunia, tujuan fiksi, dan gaya hidup
Pengalaman dunia seseorang berkembang tergantung dari pengalaman awal dari seorang anak-anak.Misalnya, dalam memandang dunia merupakan tempat yang berbahaya atau sebagai tempat yang aman. Setelah menemukan pandangan dunia anak tersebut akan merancang masa depan anak tersebut. Tujuan fiksi maksudnya adalah gambaran masa depan anak tersebut atau bisa disebut menghayal. Gaya hidup meliputi kegiatan sehari-hari, dan gaya hidup menentukan aspek kehidupan yang harus difokuskan, bagaimana masalah diselesaikan, dan apa yang harus diabaikan. Alfred menekankan kesadaran pikiran, motif sosial daripada seksual, dan kebebasan.

d. Carl Jung
Carl Jung lahir di Swiss tepatnya di Kesswil pada tanggal 26 juli 1875, dia menamatkan pendidikan dokter nya pada tahun 1901 di Basel Bekerja di bawah Eugen Bleurer (yang menciptakan istilah skizofrenia). Jung dan Freud bertemu untuk membuat rencana sebuah penelitian. Jung semakin ragu dengan konsep motivasi seksual yang ditekan oleh Freud. Yang menyebabkan dia meninggal pada tahun 1961. Ada beberapa pemikiran Jung tentang psikoanalisis, yaitu :
• Libido (kondisi psikis)
Libido sama halnya dengan kondisi fisik yang tak terlihat, tetapi dapat kita lihat dari efek yang ditimbulkan.
Libido ini timbul karena adanya konflik antara kekuatan-kekuatan dalam diri.
Libido juga berguna pada aspek filosofis / spritual yang juga dapat menguatkan hidup kreatif untuk pertumbuhan psikologis berkelanjutan individu.
• Ego (kesadaran/conscious)
Ego dapat dikatakan sebagai pusat di bidang kesadaran yang berkaitan dengan pemikiran, cara memahami, mengingat, serta perasaan sadar. Ego membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan realitas khususnya realitas luar.
• Ketidaksadaran Pribadi (personal unconscious)
Ketidaksadaran Pribadi terdiri dari pengalaman- pengalaman yang pernah terjadi di kehidupan sehari-hari tetapi lemah untuk diterima alam sadar maka cenderung kita lupakan / abaikan, hal ini juga dapat berpengaruh terhadap tingkah laku tidak sadar.
• Ketidaksadaran Kolektif (collective unconscious) dan Arketipe
Menurut Jung ketidaksadaran kolektif merupakan komponen terdalam dan terkuat dalam kepribadian. Jung beranggapan bahwa otak manusia saat lahir itu isinya tidak kosong, melainkan sudah berisi pengalaman generasi lama yang diteruskan ke generasi baru. Bagi Jung arketipe merupakan bentukan / cara kerja pengalaman persepsi dan emosional.
• Sikap
Jung menggambarkan dua orientasi, yaitu introvert dan extrovert. Orang yang introvert cenderung pendiam, suka sendiri, lebih tertarik dengan ide daripada berinteraksi dengan orang lain. Orang ekstrovert lebih suka bergaul, ramah, banyak teman, pandai berkomunikasi. Walaupun orang memiliki kecenderungan ke introvert ataupun ekstrovert, Jung percaya kepribadin manusia akan matang seiring waktu berjalan sehingga kedua sikap tersebut setara.
• Kausalitas, Teleologi, dan Sinkronisitas
Jung percaya apabila ingin benar-benar memahami lepribadian orang lain, kita harus tahu pengalaman orang tersebut sebelumnya (kausalitas), termasuk pemikiran tidak sadarnya, dan tujuan masa depannya (teleologi). Sinkronisitas adalah peristiwa peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama.
• Mimpi (dreams)
Jung percaya bahwa mimpi merupakan aspek-aspek jiwa yang belum berkembang.
• Pentingnya Usia Pertengahan (middle age)
Pencapaian aktualisasi diri menurut Jung merupakan tujuan hidup. Aktualisasi dapat tercapai apabila perpaduan kepribadiannya sudah harmonis.
• Kritik dan Kontribusi
Banyak yang menganggap teori Jung ini tidak realistis, dan terlalu religius. Namun teori Jung ini populer dan pengikutnya cukup banyak. Apalagi teori tentang sikapnya mengenai introversi dan ekstroversi.
             
       
       
        

     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Psikologi

Sensasi dan Persepsi

Learning