Terapi Psikologi

Nama                     : Multi Lativa Putri

NIM                       : 2210321012

Dosen Pengampu   :

  • Dwi Puspasari, M.Psi., Psikolog
  • Mafaza, S.Psi., M.Sc
  • Liliyana Sari, S.Psi., M.Sc
TERAPI PSIKOLOGI

Two kinds of therapy
Terapi merupakan suatu metode pengobatan yang bertujuan membuat seseorang merasa lebih baik dan efektif. Setelah melewati beberapa perjalanan sejarah, saat ini terapi dikelompokkan menjadi dua kategori. Yang pertama, didasarkan atas teori dan teknik terapis dimana seseorang menceritakan masalah mereka dan terapis akan mendengarkan serta mencoba membantu mereka memahami masalah tersebut. Yang kedua menggunakan intervensi medis untuk mengendalikan gejala.

Insight therapies
a. Psychodynamic approaches
Freud percaya bahwa pasiennya menggunakan pikiran alam bawah sadar untuk menghindari kecemasan sehingga tidak mudah dibawa menuju ambang kesadaran. Lalu Freud membentuk teknik terapi yang disebut sebagai psychoanalysis dimana menekan konflik alam bawah sadar, desakan, serta emosi dan perilaku yang tidak teratur akibat keinginan bawah sadar.
  • Dream interpretation : analisis dari mimpi yang diceritakan pasien. Freud percaya bahwa sesuatu yang ditekan akan muncul dalam mimpi meskipun simbolis. Pada dasarnya makna simbolis yang tersembunyi dari mimpi tersebut apabila ditafsirkan dengan benar akan mengungkapkan konflik bawah sadar yang menciptakan gangguan saraf.
  • Free association : Teknik lainnya dikembangkan oleh Breuer dimana Ia mendorong pasiennya untuk berkata sebebasnya mengenai apa aja yang datang dipikirannya tanpa adanya rasa takut akan dinilai negative. Ketika pasien berbicara mengenai ide mereka, Breuer merasakan bahwa apa yang diungkapkan sebagai bentuk kekhawatiran yang tersembunyi dan disadari. Sehingga Freud menyimpulkan bahwa impuls yang ditekan dan mencoba untuk masuk ke dalam kesadaran pada akhirnya akan muncul ke permukaan menggunakan Teknik ini.
  • Resistance and transference : resistensi yaitu pasien tidak mau berbicara mengenai topik tertentu dan transferensi ketika terapis menjadi symbol figure otoritas orang tua dari masa lalu.
b. Humanistic approaches
  • Rogers’s person centered therapy : Rogers percaya bahwa salah satu tujuan terapis adalah menyediakan unconditional positive regard yang tidak diterima oleh pasien dan membantu pasien mengenal ketidaksesuaian antara hidup yang nyata dan ideal. Terapi yang dilakukan Rogers sendiri bersifat nondirective karena orang tersebut akan disuruh mengerjakan pekerjaan nyata mereka dimana terapis berakting sebagai papan suara. Rogers menjelaskan tiga element penting dalam kesuksesan hubungan antara terapis dan pasien:
    1. Authenticity > tulus, jujur, dan terbuka kepada individu
    2. Unconditional positive regard
    3. Empathy
  • Gestalt therapy : Fritz Perls percaya bahwa masalah seseorang terletak ketika mereka mencoba menyembunyikan bagian penting dari perasaan mereka. Gestalt therapy bersifat directive dan sering menghadapi klien mengenai pernyataan yang mereka buat. Terapis akan memimpin klien melewati sejumlah pengalaman yang direncanakan dan membantu menjadi lebih sadar akan perasaan mereka sendiri serta bertanggung jawab atas pilihan hidup mereka.
Action therapies
a. Behaviour therapies
  • Therapies based on classical conditioning : secara umum melalui classical conditioning kita akan mendapatkan respon yang diinginkan melalui asosiasi antara dua stimulus.
    • Systematic desensitization : terapis memandu klien melewati serangkaian Langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan.
    • Aversion therapy : meminta pasien untuk menghubungkan stimulus yang tidak menyenangkan dengan stimulus yang memberi respon menyenangkan.
    • Exposure therapy : memperkenalkan klien pada situasi dibawah control yang terakit dengan kecemasan atau ketakutan.
  • Therapies based on operant conditioning
    • Modelling > pembelajaran melalui observasi dan imitasi terhadap seorang model.
    •  Using reinforcement
    •  Using extinction
    • Behavioural activation : individu dengan depresi dapat membatasi keterlibatan mereka dengan orang lain atau aktivitas khas yang biasanya mereka lakukan
b. Cognitive therapies
Terapi kognitif dikembangkan oleh Aaron T. Beck dan membantu orang mengubah cara berpikir mereka.
  • Beck’s cognitive therapy
    • Arbitrary inference : memutuskan sesuatu berdasarkan tidak lebih dari keinginan pribadi
    • Selective thinking : seseorang hanya focus kepada satu aspek situasi dan meninggalkan fakta yang relevan.
    • Overgeneralization: seseorang membuat kesimpulan menyeluruh dari satu kejadian dan berasumsi bahwa kesimpulan itu berlaku untuk kehidupan yang tidak ada hubungannya dengan peristiwa aslinya.
    • Magnification and minimization: mengeluarkan hal-hal buruk secara tidak proporsional tanpa menekankan hal-hal yang baik.
    • Personalization: seorang individu mengambil tanggung jawab terhadap suatu kejadian tanpa ada hubungannya dengan mereka.
  • CBT goals :
    1. Menunjukkan gejala dan membantu menyelesaikan masalah.
    2. Membantu pasien mengembangkan strategi untuk mengatas masalah kedepannya.
    3. Membantu pasien mengubah cara piker irasional.
  • Ellis and rational emotive behaviour therapy
Group therapies
Group therapies atau terapi grup adalah bentuk terapi untuk penanganan dimana kelompok kecil klien dengan fokus yang sama bertemu bersama-sama dengan terapis untuk mengutarakan permasalahan mereka. Terdapat beberapa bentuk terapi grup, sebagai berikut:
a. Family counseling (family therapy)
Konseling keluarga atau terapi keluarga adalah bentuk terapi dimana anggota keluarga bertemu bersama-sama dengan seorang konselor atau terapis untuk mengatasi permasalahan yang berdampak kepada keseluruhan keluarga.

b. Self-help group (support groups)
Self-help group atau grup bantuan adalah grup yang berisi sekumpulan orang yang memiliki permasalahan yang serupa dan bertemu bersama-sama tanpa seorang terapis atau konselor dengan tujuan berdiskusi, pemecahan masalah, dan support sosial dan emosional. Contoh dari grup ini adalah komunitas-komunitas tertentu yang memiliki kegiatan berbagi pengalaman dan terbuka seputar kesehatan mental.

Evaluasi untuk terapi grup ini adalah terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh, menyorot cara orang lain memandang dan menangani tipe masalah yang sama, dukungan sosial dan emosional. Kekurangan yang terdapat di dalam terapi grup ini adalah besarnya sorotan, tatap muka satu orang dengan satu orang yang minim dengan terapis, dan beberapa masalah sulit ditangani di dalam setting kelompok.

Psychotherapy effectiveness
Keefektifan tidak mudah untuk dipelajari karena adanya perbedaan teori, teknik, waktu yang digunakan untuk berhasilnya suatu terapi psikologis. Kecenderungan beberapa terapis menjadu eclectic atau menggunakan beberapa jenis teknik juga merupakan salah satu tantangan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan terapi, sebagai berikut:

a. Common factors approach, pendekatan modern yang berfokus kepada faktor umum untuk hasil yang sukses dari berbegai bentuk terapi. Faktor terpenting adalah hubungan antara klien dan terapis yang disebut therapeutic alliance, yang dibangun dengan kehangatan, kepedulian, empati, saling respek, dan saling memahami.

b. Evidence-base treatment, teknik atau intervensi yang menghasilkan hasil yang diinginkan, termasuk review sistematik yang relevan dan informasi yang valid. Contoh dari hasil teknik ini adalah cognitive-behavioral treatment untuk gangguan panic dengan agoraphobia.

c. Neuroimaging of psychotherapy, melihat perubahan structural dan fungsional yang terjadi sebagai hasil dari perlakuan.

d. Cultural, ethic, an gender concern in psychotherapy, beberapa lapisan untuk keefektifan psychotherapy ada ketika budaya atau etika latar belakang terapis dan klien berbeda.
  • Culture-bound values, termasuk menjadi terfokus individual atau terfokus kepada lainnya, dan lain sebagainya. Perbedaan nilai budaya menyebabkan terapis gagal untuk membentuk hubungan empati.
  • Class-bound values, kelas sosial berdampak kepada kekayaan dan therapeutic class bias, ketaatan waktu, pendekatan yang ambigu kepada masalah, dan melihat tujuan jangka panjang. Klien dari latar belakang kurang mampu mungkin memiliki nilai dan pengalaman yang tidak terapis pahami.
  • Language, berbicara dengan bahasa yang berbeda menimbulkan masalah dalam pemahaman apa yang klien dan terapis katakana dalam tes psikologis.
  • “American” culture assumption, perbedaan nilai tertentu dan nilai orang Amerika tidak dapat diasumsikan. Perbedaan dapat terjadi berkaitan dengan identitas, hubungan, peran dalam keluarga, orientasi waktu, hubungan dengan orang lain, dan aktivitas lainnya.
  • Communication, komunikasi verbal dan nonverbal dapat berbeda diantara budaya dan etnis, seperti kontak mata, gestur tubuh, slang, dan lain sebagainya. Misalnya tersenyum merupakan ekspresi wajah yang umum yang menunjukkan kebahagiaan di berbagai negara, akan tetapi di wilayah China dan Jepang, menahan eskpresi wajah lebih umum untuk dilakukan.
Biomedical therapies
a. Psychopharmacology, penggunaan obat untuk mengontrol atau meringankan gejala gangguan psikologis. Terdapat empat kategori dasar dari pengunaan obat untuk menangani gangguan psikotik, gangguan kecemasan, fase manik dari gangguan mood, dan depresi.
  • Antipsychotic drugs, obat yang digunakan untuk menangani gejala seperti delusi, halusinasi, dan perilaku aneh lainnya.


  • Antianxiety drugs, obat yang digunakan untuk menangani dan menenangkan reaksi kecemasan, biasanya obat penenang ringan.
  • Antidepressant drugs, obat yang digunakan untuk menangani depresi dan kecemasan.
b. ECT dan Psychosurgery
  • Electroconvulsive therapy, bentuk terapi biomedis untuk menangani depresi berat dimana electrode ditempatkan di salah satu atau kedua sisi kepada seseorang dan arus listrik dilewatkan melalui elektroda yang cukup kuat untuk menyebabkan kejang.
  • Psychosurgery, operasi yang dilakukan pada jaringan otak untuk meringankan atau mengendalikan gangguan psikologis yang parah. Salah satu teknik operasi psikologis yang sangat terkenal adalah prefrontal lobotomy. Prefrontral lobotomy, operasi psikologi yang menghubungan prefrontal cortex ke area otak lainnya terputus.
c. Emerging technology
  • Repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS) dan transcranial direct current stimulation (tDCS), dievaluasi sebagai pilihan perlakuan untuk PTSD, depresi, dan gangguan lainnya.
  • Deep brain stimulation (DBS) untuk depresi dan OCD.

Contoh aplikatif teori dalam kehidupan sehari - hari:
  1. Exposure therapies : ketika saya takut terhadap anjing atau kucing, saya akan membayangkan bagaimana menyenangkannya menyentuh anjing dan kucing yang akan mengurangi ketakutan saya.
  2. Using reinforcement : ketika seseorang takut untuk berinteraksi dengan orang lain, ibunya akan memberikan hadiah apabila ia berhasil berinteraksi bahkan berkomunikasi dengan orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Psikologi

Sensasi dan Persepsi

Learning